Home Sweet Loan pertama kali tayang di bioskop pada 26 September 2024. Dibintangi oleh Yunita Siregar, Derby Romero, Risty Tagor, dan Fita Anggriani, Home Sweet Loan merupakan sebuah novel yang mengalami alih wacana menjadi film layar lebar. Disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie dan diproduksi oleh Visinema Pictures, film bergenre drama keluarga yang berdurasi 1 jam 52 menit ini resmi tayang di netflix pada 30 Januari 2025. Home Sweet Loan sempat menjadi trending nomor satu film di Netflix. Film ini mengangkat realita sosial yang dianggap relate oleh banyak orang, terutama generasi sandwich.
Generasi Sandwich: Penyokong Keluarga?
Generasi sandwich adalah generasi yang mengharuskan seseorang menggunakan penghasilannya untuk menghidupi keluarga. Bak sebuah sandwich yang memiliki dua lapisan roti dan isian di tengahnya, generasi ini berada di tengah-tengah yang terimpit dua tanggung jawab besar. Analogi ini pertama kali dibuat menjadi istilah ‘sandwich generation‘ oleh Dorothy A. Miller melalui bukunya yang berjudul Social Work (1981). Dorothy menggambarkan bahwa orang tua dan anak diibaratkan sebagai roti sandwich lapisan atas dan bawah. Sementara isian sandwich seperti daging atau ayam mengacu pada seseorang yang menjadi generasi sandwich dan harus diapit oleh dua lapisan roti tersebut. Jadi, generasi sandwich merujuk pada seseorang yang berada di tengah-tengah beban yang berat.
Fenomena generasi sandwich sering sekali dijumpai di Indonesia. Kentalnya budaya patriarki menjadi salah satu faktor penyebab fenomena ini marak terjadi. Budaya patriarki menuntut anak, terutama anak perempuan, untuk lebih berperan aktif dalam keluarga; membantu orang tua, meringankan keuangan keluarga, dan menjaga rumah. Sementara itu, laki-laki dalam keluarga sering sekali diistimewakan dan tidak mendapat tekanan serta tanggung jawab yang sama. Hal ini menciptakan beban ganda yang dirasakan perempuan, menjadikannya “penopang” utama keluarga.
“Orang biasa kayak gue, mau mimpi aja harus tau diri”
Home Sweet Loan bercerita melalui sudut pandang Kaluna, seorang wanita muda yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia bekerja sebagai karyawan kantoran dan memiliki impian besar untuk mempunyai rumah sendiri yang nyaman. Impian untuk mempunyai rumah ini dilatarbelakangi oleh suasana suntuk yang dirasakannya saat tinggal bersama tiga kepala keluarga di satu atap. Namun, seperti generasi sandwich pada umumnya, Kaluna merasa dilema antara memenuhi kebutuhannya atau mengorbankan segalanya demi keluarga.
Karakter Kaluna sangat menggambarkan generasi sandwich. Ia mengambil solusi untuk tetap mencapai mimpinya bersamaan dengan memenuhi kebutuhan keluarga. Ia mencari kerja sampingan, membawa bekal setiap hari, tidak pernah membeli baju baru, bahkan untuk sekadar makan bersama teman-temannya, ia harus membagi satu porsi untuk berdua. Ia juga berusaha keras untuk mendapatkan pinjaman dari kantor meskipun gajinya belum mencapai dua digit. Namun, impian untuk memiliki rumah sendiri rasanya semakin sulit dicapai karena banyaknya rintangan keluarga yang Kaluna hadapi.
Saat Kaluna berhasil mengumpulkan tabungan senilai Rp330.000.000, keluarganya dilanda masalah finansial. Abangnya terlilit utang dan meminta Kaluna untuk membantu melunasi. Mau tidak mau, Kaluna harus berkorban demi keluarganya. Lagi-lagi impiannya untuk memiliki rumah sendiri harus terkubur.
Beban tak Terbagi: Anak Perempuan dan Pekerjaan Rumah
Selain harus terus mengutamakan kesejahteraan keluarga dan menekan pengeluaran untuk dirinya, Kaluna juga harus mengerjakan pekerjaan rumah tanpa dibantu oleh siapapun termasuk kakak kandung dan kakak iparnya. Seolah bekerja dan membiayai segala kebutuhan itu tidak cukup, keluarga Kaluna juga memanfaatkan sisa tenaga yang dimilikinya. Ada sebuah adegan saat semua anggota keluarga selesai makan, tidak ada satupun yang membantu mencuci dan merapikan piring, bahkan mereka dengan sengaja memberikan piring kotor ke Kaluna.
Kaluna menjadi tulang punggung keluarga, tetapi keluhannya tidak pernah didengar. Alih-alih menjadi harapan terakhir, Kaluna malah mengalah untuk semuanya. Kaluna harus berkutat pada pekerjaan rumah hingga kehilangan ruang untuk dirinya sendiri. Kaluna bahkan tidak punya tempat di rumah tersebut, ia dipaksa pindah kamar ke bekas gudang karena kamarnya diberikan kepada anak dari kakaknya. Akibatnya, Kaluna tidak mempunyai batas privasi untuk dirinya.
Cerminan Realita Sosial: dari Pekerja Keras hingga Ketimpangan Gender
Home Sweet Loan berhasil merepresentasikan kondisi sosial yang umumnya dialami oleh generasi sandwich. Kaluna merupakan wujud dari mereka yang harus berjuang tanpa diberi istirahat, mengesampingkan segala keinginan demi kebutuhan keluarga yang bahkan tidak peduli maupun mendengar keluhannya. Fenomena ini sudah tidak asing lagi terjadi. Banyak anak perempuan yang harus menghadapi tekanan serupa, fisik dan batin.
Melalui karakter Kaluna, film ini memperlihatkan perjuangan pekerja kantoran dengan gaji pas-pasan yang setiap hari harus menempuh perjalanan dengan transportasi umum dan berdesak-desakan. Selain itu, film ini juga menyoroti ketidakadilan peran dalam pekerjaan rumah. Anak laki-laki sering sekali terbebas dari pekerja domestik. Sementara anak perempuan dituntut berkorban lebih banyak, baik finansial maupun domestik.
Home Sweet Loan tidak hanya sebuah film keluarga yang menghibur. Home Sweet Loan mencerminkan kehidupan keluarga kelas menengah di Ibu Kota. Film ini mengajak kita sebagai penonton untuk ikut merasakan beratnya beban yang dipikul oleh generasi sandwich, sekaligus memberikan gambaran bagaimana budaya patriarki masih kental di masyarakat. Anak perempuan dituntut untuk bekerja dan berkorban lebih banyak, sementara anak laki-laki mendapat keistimewaan sehingga cenderung lebih sedikit berkorban.
Referensi
Wahyuningtyas, R. (2024, Oktober 7). Generasi Sandwich dan Pembelajaran dari Film Home Sweet Loan. Bincang Perempuan. https://bincangperempuan.com/generasi-sandwich-dan-pembelajaran-dari-film-home-sweet-loan/
Ginanjar, R. P. A., & Hayati, I. (2024, September 11). Alur Cerita Film Home Sweet Loan yang Angkat Kisah Generasi Sandwich. Tempo. https://www.tempo.co/teroka/alur-cerita-film-home-sweet-loan-yang-angkat-kisah-generasi-sandwich-10758