Saya mengerti, tidak kebagian tempat dan diburu pertanyaan kapan lulus adalah suatu hal yang begitu menyebalkan. Tapi, mendasarkan argumen pada “nilai senioritas” , merasa paling berhak dan harus diprioritaskan hanya karena “paling dulu masuk kampus” adalah suatu nilai kesia-siaan yang tak perlu “dijual” dan dilontarkan.
Sudut Pandang
-
-
Alih-alih mempertemukan penulis dengan dosen filsafat, penulis malah bertemu dengan dosen yang kolot.
-
Apa yang membentuk sebuah film Wes Anderson dan apa hubungannya dengan kisah Max Havelaar-nya Multatuli?
-
Musik rap memiliki keindahan dan keunikan yang mungkin tidak banyak orang sadari.
-
Sedikitnya orang yang ‘vokal’ dan semakin banyaknya orang yang takut berpendapat terhadap suatu isu adalah harga yang harus dibayar oleh panitia ospek atas nama tradisi “menggembleng mental” mereka.
-
Posisi Kadep ataupun staff di BEM Kema yang biasanya selalu menjadi rebutan banyak mahasiswa, kini justru cenderung dihindari karena besarnya beban yang akan ditanggung satu tahun ke depan ditambah gelombang delegitimasi publik yang berpotensi permanen.
-
Alih-alih konsolidasi, acara ini bagi saya malah seperti acara sosialisasi dan silaturahmi yang nggak perlu-perlu amat untuk diadakan.
-
Seharusnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia melarang keras pengucapan kata “putus” selama pandemi masih berlangsung. Saya mulai merasa kasihan terhadap tenaga kesehatan jiwa, yang mati-matian banyak membuka konseling gratis untuk membantu orang-orang terhindar dari stress akibat pandemi yang belum kunjung selesai.