Tidak terasa tahun ajaran baru telah tiba. Kampus-kampus di Indonesia telah kedatangan para mahasiswa barunya. Setelah melewati masa-masa menunggu hasil SNMPTN, SBMPTN, dan ujian mandiri yang menegangkan, adik-adik maba yang fresh from the oven dan unyu ini masih harus melewati tantangan selanjutnya. Yup, adaptasi dengan lingkungan kampus.
Ngomong-ngomong soal adaptasi, kita semua pasti sudah gak asing sama yang namanya ospek. Ospek merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis dan memberi pemahaman mengenai mekanisme yang berlaku di dalamnya kepada para mahasiswa baru–tentunya dengan cara baik-baik.
Jangan salah, yang perlu pengenalan biar langgeng dalam suatu hubungan tuh bukan cuma antara manusia dan manusia, tapi juga manusia dengan lingkungannya. Tak kenal maka tak sayang, kan?
Mungkin bagi sebagian maba, termasuk saya (saat masih jadi maba), ospek merupakan kegiatan yang menegangkan. Namun, aktivitas pengenalan kampus ini justru malah gak jarang jadi kenangan yang begitu memorable dan bikin mewek saat puncak acara. Sifat dan perilaku yang ditunjukkan oleh para maba dari bermacam-macam latar belakang saat ospek memberi warna di masa adaptasi para maba itu sendiri.
Nah, di bawah ini ada 5 tipe maba saat ospek yang harus kalian ketahui:
- Si Tukang Overthink
Biasanya maba tipe ini adalah orang yang gampang panik, karena mikirnya udah kejauhan duluan. Biasanya yang dipikirin gak jauh-jauh dari “Aduh, besok pas ospek bakal dimaki-maki gak, ya?” atau “OMG! Kok kakak fasilnya mukanya hari ini galak banget, ya? Apa jangan-jangan bakal ada hukum-hukuman?!”
- Si Santuy
Nah, tipe maba yang satu ini adalah tipe yang senantiasa menganut kata-kata let it flow dan berpeluang paling besar di antara tipe maba yang lain untuk melanggar peraturan yang telah ditentukan. Intinya gak ambil pusing deh sama semua hal di dunia. “Apa pun yang bakal terjadi nanti saat ospek, ya jalanin aja.” HAHAHA.
- Si Social Butterfly
Maba tipe ini adalah yang paling menonjol di antara teman-temannya yang lain karena biasanya suka ngomong dan mudah banget berbaur sama orang baru. Si social butterfly juga sering jadi incaran kating buat ditanya-tanya, yang pasti karena responnya akan selalu menyenangkan. Mantep, deh!
- Si Nyari Gebetan
Ini, nih, si penabur benih-benih cinta saat ospek. Karena kelakuan super tengilnya alias caper dan modus ke maba lainnya atau bahkan ke kating, gak sedikit jumlah pasangan-pasangan unyu yang lahir setelah selesai ospek. Dan yang paling bikin amazed, banyak yang berhasil sampai ke tahap yang lebih serius. Jadi pengen~
- Si Tukang Lawak
Happy virus, pencair suasana, orang yang gak ngapa-ngapain tapi suka bikin ngakak. Siapa lagi kalau bukan si tukang lawak? Lawakannya memang gak selalu lucu, tapi karena ini mahasiswa udah kena cap “tukang lawak”, jadinya lawakan garing pun akan tetap bikin ngakak, wkwkwk.
Proses adaptasi dengan lingkungan kuliah memang tak jarang sulit. Namun, kebersamaan para maba dapat menjadi obat bagi seluruh keluh kesah selama ospek. Gak kebayang gimana lucunya si tukang overthink bisa jadi lebih tenang kalau sering di-”gak apa-apa”-in sama si santuy. Begitu pun sebaliknya. Si santuy bisa jadi lebih concern ke hal-hal yang sudah seharusnya menjadi tanggung jawabnya.
