Transformasi Fasilitas FIB: Perbaikan Fasilitas dan Partisipasi Masyarakat FIB

Yulia Minarti
889 views
','

' ); } ?>

Apakah indikator keberhasilan dalam pembelajaran hanya bergantung pada kemampuan tenaga pendidik? Penelitian dari Napitupulu pada tahun 2019 mengatakan bahwa fasilitas pendidikan menjadi salah satu penunjang indikator keberhasilan pembelajaran. Lalu bagaimana kondisi fasilitas penunjang pembelajaran di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran?

Rabu, 17 Mei 2023 lalu, Pena Budaya mewawancarai Wakil Dekan II Manajer Sarana dan Prasarana, Pak Daman, untuk membahas kondisi fasilitas di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran dan seputar perbaikan yang dilakukan.

Hingga Mei 2023, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) terus melakukan perbaikan fasilitas guna meningkatkan kenyamanan dan fungsionalitasnya. Proses perbaikan meliputi Gedung C, teras abu, serta perbaikan lantai 3 secara keseluruhan. Terdapat kebocoran pada plafon Gedung C, khususnya di lantai 3 dan selasar/lorong gedung, sehingga proses perbaikan masih berlanjut. Selain itu, Gedung C dan Gedung A (Dekanat) juga telah mengalami pengecatan ulang. Proses perbaikan ini dilakukan mulai bulan Maret hingga Mei 2023, mengikuti aturan pusat yang mengharuskan pengerjaan selama 3 bulan. Setelah selesai, dilakukan pemeliharaan selama satu bulan oleh vendor terkait. Tujuan dari pemeliharaan ini adalah untuk menjamin tanggung jawab pihak vendor jika terjadi kerusakan sebelum waktunya.

Pak Daman menyampaikan bahwa proses perbaikan Gedung C dari Maret – Mei  menghabiskan dana sekitar 500jt rupiah. Namun biaya pengeluaran ini sangat relatif karena melihat apa saja yang akan diperbaiki. Contohnya pada tahun 2021 – 2022 habis 1.2 M.

Selain Gedung C, pihak dekanat juga merencanakan perbaikan pada kantin PSBJ dan peningkatan fungsi fasilitas-fasilitas lain yang ada di FIB. Rencananya, setiap kelas akan dilengkapi dengan TV yang akan digunakan untuk pembelajaran. Selain itu, lapangan basket juga akan diperbaiki dan difungsikan dengan baik. Demi meningkatkan kenyamanan beribadah, akan ada perbaikan pada tempat wudhu di mushola khusus laki-laki, serta peningkatan penampungan air yang lebih jelas dan efisien.

Masalah pasokan air juga menjadi perhatian di FIB. Saat ini, air yang disuplai ke universitas berasal dari 12 sumber air dan PDAM. Air tersebut dibagikan ke berbagai tempat di Jatinangor sehingga sumber pusat air di kampus menghentikan pasokan air pada pukul 4 sore dalam upaya penghematan. Untuk mengatasi hal ini, FIB memiliki tampungan air (toren) yang digunakan sebagai cadangan. Namun, ada kekhawatiran bahwa terkadang air yang sudah ditampung justru terbuang dengan sia-sia, seperti ketika kran air lupa dimatikan membuat air terus mengalir hingga habis. Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan masyarakat FIB untuk menjaga dan mengawasi penggunaan air, baik mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan staf lainnya agar menciptakan lingkungan yang nyaman, berfungsional, dan berkelanjutan bagi seluruh warga FIB.

Secara keseluruhan, perbaikan fasilitas-fasilitas Fakultas Ilmu Budaya mendapat respon baik dari seluruh masyarakat FIB. Tak sedikit mahasiswa yang berpendapat bahwa pemeliharaan gedung perlu dilakukan secara berkelanjutan mengingat bahwa gedung FIB terbilang cukup tua. Mahasiswa FIB juga mengatakan bahwa renovasi gedung dan fasilitas ini meningkatkan harapan untuk belajar secara kondusif di tempat belajar yang nyaman.

Sebagai informasi, gedung FIB terakhir dibangun pada tahun 1986 dan sejak itu telah mengalami sejumlah pemeliharaan agar tetap terjaga keasliannya, tetapi tetap mengikuti perkembangan zaman. Dalam wawancara dengan Pak Daman, Manajer Sarana Prasarana FIB, diketahui bahwa perbaikan dan pemeliharaan fasilitas dilakukan secara berkala dengan bantuan dari kantor pusat dan pihak vendor terkait menggunakan sisa anggaran operasional pendidikan.

Pak Daman menjelaskan bahwa bantuan dari kantor pusat biasanya diberikan ketika FIB meraih prestasi-prestasi yang mengangkat nama fakultas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Contohnya, prestasi mahasiswa dalam bidang bela diri pencak silat yang berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dan internasional, prestasi dosen, pertukaran mahasiswa dengan universitas asing Guangxi untuk program Sastra Indonesia, dan masih banyak lagi.

Selain melihat fasilitas FIB sedang dalam proses perbaikan, ada juga beberapa fasilitas yang sudah cukup memadai, seperti 48 kamar mandi dengan beberapa bilik di dalamnya yang tersebar di gedung B, C, dan D. Perbaikan tempat parkir di depan Gedung A Dekanat, Jalan Disabilitas Gedung A, serta peningkatan fasilitas seperti fasilitas hybrid, ruang podcast/studio FIB, ruang sidang, dan proyektor di setiap gedung sudah dioptimalkan. 

Pada wawancara tersebut Manajer Sarana Prasarana mengajak seluruh anggota masyarakat FIB untuk melaporkan keluhan-keluhan terkait fasilitas kepada beliau atau melalui platform media sosial @unpadfib dan Halo Bu Dekan. Platform tersebut tidak hanya digunakan untuk menangani kasus kekerasan seksual, tetapi juga untuk menyampaikan aspirasi terkait fasilitas yang ada di FIB. Tak berhenti di situ, aspirasi tersebut juga dapat disampaikan melalui Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) melalui program KOPI SORE. Pak Daman menekankan pentingnya menjaga komunikasi, melakukan konfirmasi, dan mempererat hubungan antar pihak mahasiswa dan stakeholder. Selain itu, ia juga memberikan informasi tentang prosedur peminjaman tempat, di mana surat izin peminjaman tempat harus disertai dengan survei ke penanggung jawab gedung. Langkah ini dilakukan untuk menghindari tumpang tindih acara dan memastikan penggunaan fasilitas yang efektif dan efisien.

Pemberitaan terbaru mengenai perbaikan dan pemeliharaan fasilitas di FIB sangat penting untuk terus diumumkan demi mendukung validitas berita dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat FIB. Dengan adanya perbaikan dan pemeliharaan fasilitas yang berkelanjutan, diharapkan lingkungan belajar di FIB dapat terus ditingkatkan, agar terciptanya suasana yang kondusif bagi proses pembelajaran dan pengembangan diri seluruh warga FIB. 

REFERENSI

Napitupulu, Lenni Julianti. 2019. Hubungan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Sekolah dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas IX SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan Tahun Ajaran 2019/2020. Medan: Journal of the American Chemical Society.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran