PARADE GSSTF – PARADE CINTA DALAM KARYA

Redaksi Pena Budaya
720 views
','

' ); } ?>

Jatinangor – Sebuah pagelaran akbar dengan tajuk Parade GSSTF 2017 mempersembahkan karya-karya anggota Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film (GSSTF). GSSTF Unpad, sebagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang seni khususnya sastra, teater, film, artistik, dan musik menyelenggarakan sebuah parade yang bertemakan “Harmoni”, bertempat di Aula PSBJ FIB Unpad, Selasa (23/05) lalu.

Annisa Indriyani, selaku ketua pelaksana, mengatakan bahwa tema “Harmoni” itu dimaksudkan karena GSSTF terdiri dari berbagai unsur, seperti sastra, teater, film, musik, artistik. “Dari semua unsur-unsur itu, kami ingin membentuk sebuah harmoni, lebih tepatnya harmoni rasa agar tiap bidang yang berbeda menjadi sebuah kesatuan yang menghasilkan karya,” jelasnya.

Karya-karya terpilih yang disuguhkan dalam rangkaian acara parade tersebut berupa sebuah pementasan teater, monolog, dan film. Teater dan monolog terdiri dari “Pusa Liana”, “Budak Cinta”, dan  “Bangsat”. Adapun yang lain berupa sebuah pementasan yang diadaptasi berdasarkan cerita pendek maupun puisi yaitu “Cinta yang Marah” dan “Hantu-Hantu yang Malang”. Parade GSSTF bukan hanya mengangkat sebuah pementasan dan monolog saja, tetapi juga hadir sebuah pemutaran film yang digarap langsung oleh para anggota GSSTF seperti “Tanah Lapang”, “Terungku”, dan “Rahim”.

Persiapan yang sudah berlangsung sekitar tiga bulan tersebut membuahkan hasil positif yang dapat dilihat dari banyaknya animo masyarakat terhadap persembahan yang GSSTF hadirkan. “GSSTF  berhasil menyuguhkan sebuah karya yang bukan hanya menarik tetapi juga estetik, lebih dari itu sebagai penonton yang sering melihat sebuah pementasan, saya rasa GSSTF hebat dalam menampilkanya”, papar Tia, salah satu penonton yang ikut menyaksikan kemegahan acara parade tersebut.

Selain itu, terlihat bagaimana euphoria yang hadir pada parade ternyata benar-benar melebihi ekspektasi para anggota GSSTF. Cinta dalam karya bukan hanya sekedar “Laraskan Rasa Ciptakan Cinta” saja melainkan melaraskan rasa agar tercipta Cinta yang bahagia. (AHGF/ZN)

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran