Mahasiswa Asing FIB: Privilege Bagi Mahasiswa Lokal

Marha Adani Putri
760 views
FIB Unpad
','

' ); } ?>

Fakultas Ilmu Budaya (FIB) merupakan fakultas yang berisi program-program studi yang mempelajari mengenai sastra, bahasa, dan budaya. Di Unpad sendiri, FIB (dulunya Fakultas Sastra) secara resmi dibuka pada 1 November 1958 dan menjadi fakultas ke-8. Pembukaan ini didasarkan atas Surat Keputusan Yayasan Pembina Universitas Padjadjaran No. 6/FS/531 tertanggal 1 Oktober 1958 tentang Pembukaan Fakultas Sastra. 

Mengutip dari www.unpad.ac.id, pada awal berdirinya, fakultas ini memiliki 4 jurusan program sarjana, yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia dan Sunda, Bahasa dan Sastra Inggris, Sejarah, serta Bahasa dan Sastra Perancis. Namun, seiring dengan berjalannya waktu serta tantangan dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang semakin meningkat, FIB Unpad telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan di berbagai bidang. Perkembangan ini menunjukan bahwa FIB Unpad layak menjadi wadah bagi para mahasiswanya untuk memiliki kesempatan mempelajari budaya dan bahasa dengan baik.

Seolah tidak ingin perkembangan FIB yang luar biasa hanya dinikmati oleh mahasiswa lokal, Unpad membuka pintu bagi mahasiswa asing dari berbagai negara untuk ikut merasakan fasilitas yang tersedia. Seperti pada  Agustus 2019, Unpad menerima sekitar 100 mahasiswa Tiongkok dalam program pertukaran pelajar. Dilansir dari www.unpad.ac.id, Kepala Kantor Urusan Internasional Unpad, dr. Ronny mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mahasiswa tersebut berbaur di dalam program studi Sastra Indonesia FIB Unpad dengan alasan ingin belajar bahasa Indonesia sekaligus budayanya.

Selain itu, pada Februari 2021, Unpad menggelar “Padjadjaran International Education Fair”. Di sana Unpad berbagi informasi mengenai beragam program internasional yang ada di setiap fakultas, dengan harapan akan membawa Unpad ke dunia dan membawa dunia ke Unpad. Dengan diadakannya acara ini, mobilitas mahasiswa internasional ke Unpad dapat meningkat sehingga Unpad akan lebih mendunia. Ini merupakan upaya dalam memperbesar peluang bagi mahasiswa asing untuk masuk Unpad yang juga akan berdampak positif ke berbagai aspek. 

Dari program tersebut, tidak hanya mahasiswa asing yang mendapat pengetahuan baru mengenai bahasa dan budaya Indonesia, mahasiswa lokal di FIB Unpad pun secara tidak langsung mengenal lebih jauh kebudayaan-kebudayaan luar dengan mahasiswa asing sebagai perantara yang konkret. Interaksi yang dilakukan antar mahasiswa menciptakan keterbukaan dalam menerima sekaligus mempelajari budaya baru, sehingga dampak positif yang dirasakan oleh mahasiswa lokal FIB lebih besar dari mahasiswa lokal di fakultas lain, terutama dalam kehidupan sosialnya. Mengapa demikian? Karena mahasiswa lokal di FIB tidak hanya memiliki “Fakultas Ilmu Budaya” dengan segala pengetahuan yang disampaikan secara formalnya untuk mempelajari ilmu budaya luar, tetapi juga interaksi secara langsung dengan mahasiswa asing. 

Ada banyak manfaat yang dirasakan oleh para mahasiswa lokal dari pengalaman tersebut, seperti mereka dapat menghindari culture shock, karena sudah terbiasa dengan budaya asing sehingga tahu cara untuk menerima budaya luar tanpa mengikis budaya Indonesia yang sudah tertanam. Kemudian, meningkatkan rasa saling menghargai karena sudah saling memahami perbedaan budaya, ras, dan agama. Dan yang terakhir, pengetahuan bahasa, kebiasaan, maupun budaya asing yang dimiliki oleh para mahasiswa meluas. 

Di balik keberhasilan FIB sebagai wadah pertukaran budaya, ada Unpad yang juga selalu memfasilitasi kegiatan mahasiswa serta program bermanfaat. Dua hal tersebut tentunya berdampak positif bagi mahasiswa lokal dan asing, juga meningkatkan reputasi internasional. Contohnya di tahun yang sama, yaitu pada 12 Desember 2019, Unpad menggelar acara “International Day 2019: Expanding Unpad Through International Insight, Art, and Science (Expadtriats)” yang dimeriahkan oleh mahasiswa asing dari 18 negara. Dalam acara tersebut, mahasiswa asing mengenalkan kebudayaan setiap negara melalui sajian kuliner khas dan atraksi seni, dengan harapan mahasiswa asing dapat belajar dan saling mengenal budaya bersama dengan mahasiswa lokal di Unpad.

Pertukaran kebudayaan adalah suatu hal yang tidak dapat kita hindari. Dampak baik atau buruk yang kita terima dari pertukaran budaya adalah akibat dari cara kita menghadapi hal tersebut. Seperti yang dikatakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Ibu Susi Pudjiastuti, “Time is running. Globalisasi juga tidak bisa dihentikan. Jangan buang waktumu untuk mengerjakan sesuatu yang tidak penting. Explore the world as more as you can. Go wherever you wanna go, do whatever you wanna do.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran