Putin Umumkan Operasi Militer di Ukraina, Eropa Timur Memanas

Muhammad Fadhlan Rusyda
564 views
Vladimir Putin Umumkan Operasi Militer di Ukraina
','

' ); } ?>

Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan skala besar ke daerah-daerah di Ukraina pada Kamis (24/2), hal ini seakan memperkeruh keadaan kedua negara setelah yang pernah terjadi pada 2013-2014 silam.

Dilansir dari detikNews, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kulebo menyatakan jika terdengar suara-suara ledakan di beberapa daerah Ukraina setelah pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Putin.

Hal senada dilaporkan oleh koresponden internasional CNN, Matthew Chance bahwa ledakan terdengar di Kiev dan Kramatorsk.

“Ada ledakan besar yang terjadi di Kiev sekarang. Saya tidak bisa melihat di mana mereka terjadi dari sudut pandang ini, di atas atap di pusat Kiev. Saya tidak bisa menjelaskan apa itu,” lapor Chance, seperti dikutip dari Telegraph dari Asumsi.co

Presiden Vladimir Putin menyatakan jika alasan nya melancarkan serangan bukanlah untuk memulai perang, namun dikarenakan adanya permintaan bantuan militer dari rakyat Republik Donbas yang mengklaim adanya serangan militer dari pihak Ukraina terhadap daerah tersebut.

Menanggapi pernyataan invasi dari pihak Russia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan jika negaranya sedang darurat perang, sehingga memerintahkan kepada warganya untuk bersiap mengangkat senjata dan menjanjikan kemenangan ada di tangan Ukraina.

Konflik ini sejatinya telah menjadi permasalahan yang mengakar di kedua negara, terlebih setelah pecahnya Uni Soviet di 1991, lepasnya Ukraina dan Belarusia dari Rusia dianggap  telah mencabik dan menginjak harga diri dari Rusia.

Sebab, sebagian besar masyarakat Rusia menganggap jika kedua negara tersebut seharusnya adalah bagian dari mereka. Selain dari Rusia, pemikiran serupa pun ada di benak beberapa masyarakat Ukraina terutama di daerah Republik Donbas yang dijadikan Putin sebagai alasan melakukan invasi.

Perang ini berpotensi semakin besar setelah mendapat perhatian dari berbagai negara, seperti Inggris, Prancis, Turki, dan Jerman. Negara-negara ini mengecam akan hal yang telah dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Seperti yang dilansir di CNN, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan jika yang terjadi antara Rusia dan Ukraina adalah sebuah “serangan yang sangat serius di tengah-tengah kedamaian” dalam sedekade. Ia juga menambahkan jika Prancis dan Uni Eropa berada di belakang bendera Ukraina dan siap memberikan sanksi terhadap Rusia dan segala isinya.

Selain dari negara-negara Eropa, perang ini juga berpotensi adanya campur tangan NATO, hal ini dikarenakan pihak NATO telah mengecam tindakan Rusia dengan sebutan “tidak bermoral dan tidak dapat dibenarkan”. Nato akan berdiri di belakang rakyat Ukraina.

Kondisi terkini, Ukraina dikabarkan telah menutup negaranya untuk menutup kemungkinan pendaratan pesawat Rusia. Sementara Rusia, telah menutup wilayah udaranya sendiri di sekitar perbatasan untuk akses sipil selama empat bulan ke depan.

BACA JUGA Tulisan lain dalam rubrik Liputan dan Berita atau tulisan Muhammad Fadhlan Rusyda lainnya.

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran