Pemerintah Targetkan Juli Sekolah Tatap Muka dan Covid “Selesai” 17 Agustus

Fajar Hikmatiar
805 views
','

' ); } ?>

Program vaksinasi nasional terus digenjot pemerintah demi memutus mata rantai pandemi. Hal ini merupakan tujuan dari target pemerintah agar Indonesia bebas Covid pada 17 Agustus 2021 nanti.

Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban dalam cuitan di Twitternya mengatakan,  tidak mudah membuat virus Corona hilang dalam enam bulan. Menurutnya, penyakit seperti cacar yang sudah jelas penyakit dan vaksinnya dianggap telah efektif, tetap butuh waktu yang panjang untuk menghentikannya.

Senada dengan Prof Zubairi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun memilih untuk bersikap realistis.  Menurutnya, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan. Terlebih, positivity rate Indonesia masih cukup tinggi.

“Kemudian kapan ini akan selesai? dan kenapa positivity rate kita tinggi? Buat saya sekarang masih terlalu dini untuk memberi kesimpulan. Mengapa? karena data positivity rate kita ini abnormal tinggi sekali sehingga ada tiga hipotesis yang harus kita cek dan kita perbaiki dulu untuk memastikan apakah kesimpulan yang kita ambil sudah benar atau tidak,” ucapnya seperti dikutip dari CNBC Indonesia.

Meskipun begitu, agenda vaksinasi akan terus digalakkan. Sejumlah pihak yang dirasa penting, diupayakan untuk memperoleh vaksinasi secepatnya, termasuk tenaga pendidik. Hal ini merupakan upaya agar sekolah tatap muka segera bisa dilaksanakan, mengingat desakan dari masyarakat agar sekolah dapat kembali dibuka.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan pemberian vaksin untuk tenaga pendidik ditargetkan selesai pada Juni 2021. Dengan demikian, sekolah dapat mengadakan kegiatan tatap muka pada Juli 2021.

Prioritas vaksinasi ini akan diberikan kepada 5,5 juta pengajar di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Hal ini dilakukan karena semakin muda pendidikan, maka proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) semakin sulit dilakukan.

Nadiem juga mengatakan, selama kegiatan belajar tatap muka pihak sekolah harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan virus Covid-19. Selain itu, sekolah tatap muka juga tidak dilaksanakan setiap hari. “Bisa dua kali seminggu, atau tiga kali seminggu. Sekali lagi, itu harus dengan prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan Kemenkes dan Kemendikbud dalam aturan sekolah.” Ujar Nadiem.

Sumber: CNBC, Detik, Kompas

Subscribe
Notify of
guest

0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran