Jatinangor, 13 September 2025 — AIESEC in Unpad kembali menghadirkan semangat keberagaman lewat Global Village Summer Peak 2025 bertajuk “Somewhere Over the Rainbow: Cultures United”. Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan antara peserta pertukaran internasional dan masyarakat lokal dalam suasana hangat, penuh warna, dan kaya akan nilai lintas budaya.
Diselenggarakan pada Sabtu, 13 September 2025 pukul 09.30 WIB di Sky Café, Jatinangor, acara ini dihadiri oleh 69 peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa berusia 18–25 tahun. Sejak awal acara, nuansa keakraban dan rasa ingin tahu antarbudaya begitu terasa, menghadirkan pengalaman belajar dan berinteraksi yang hidup bagi seluruh peserta.
Merayakan Keberagaman, Menyatukan Dunia

Delegates, menikmati acara sekaligus belajar pemahaman lintas budaya
Global Village merupakan festival yang diinisiasi AIESEC untuk mempertemukan beragam budaya dari berbagai negara dalam satu ruang inklusif. Mengusung simbol pelangi sebagai lambang keindahan dalam perbedaan, tema “Somewhere Over the Rainbow: Cultures United” terinspirasi dari kisah The Wizard of Oz, menggambarkan harapan akan dunia yang damai dan bersatu.
“Melalui acara ini, kami ingin membangun wadah dimana budaya dari berbagai belahan dunia bisa diapresiasi dan dirayakan bersama,” ujar Nur Shifa Ramadhani, selaku Organizing Committee President (OCP).
Selain menjadi ruang interaksi lintas budaya, kegiatan ini juga mendukung Sustainable Development Goal (SDG) 4: Quality Education dengan membuka ruang belajar non-formal yang mendorong kolaborasi, empati, dan kesadaran global di kalangan anak muda.
Rangkaian Acara yang Penuh Warna

Presentasi budaya dan laporan kegiatan volunteer oleh Exchange Partisipan
Acara ini menampilkan beragam kegiatan seperti booth budaya internasional, presentasi sukarelawan dari peserta Global Volunteer, hingga workshop membatik interaktif bersama Bu Weny Windya Hapsary, S.ST., M.M., CEO & Co-Founder Imah Batik Bandung. Para peserta tidak hanya belajar tentang filosofi batik, tetapi juga berkesempatan membuat karya batik mereka sendiri.

Penampilan tari saman oleh Saman Sastra FIB
Selain itu, penampilan tari Saman dari Saman Sastra FIB turut memeriahkan suasana dengan gerakan yang energik dan sarat makna, menampilkan keindahan budaya Nusantara di tengah keberagaman budaya dunia.
Makna dan Dampak

Sesi membatik bersama delegates dan Exchange Partisipan
Melalui Global Village, AIESEC in Unpad berupaya menanamkan nilai toleransi, keterbukaan, dan empati global. Tidak hanya sekadar perayaan budaya, acara ini juga menjadi pintu awal bagi peserta untuk mengenal lebih dalam program pengembangan kepemimpinan seperti Global Volunteer dan AIESEC Future Leaders (AFL).
“Kami ingin kegiatan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk saling memahami dan berkolaborasi tanpa batas,” ujar Haniya Allena Fathiya, OC Brand & Marketing.
Suara dari Peserta

Sesi makan siang bersama delegates
“Seru banget! Aku bisa belajar banyak hal baru, mulai dari budaya luar sampai pengalaman langsung ngebatik. Semoga AIESEC sering bikin acara kayak gini lagi,” ujar Jason (Delegate).
“It was an unforgettable experience! I met so many new friends and learned about cultures from around the world — including my own through batik,” tambah Syilla (Delegate).
Tentang AIESEC in Unpad
AIESEC in Unpad adalah bagian dari jaringan AIESEC internasional yang hadir di lebih dari 120 negara dan wilayah. Sebagai organisasi kepemudaan terbesar di dunia, AIESEC berkomitmen mencetak generasi muda yang berani bertindak, berpikir kritis, dan membawa perubahan positif melalui pengalaman kepemimpinan dan pertukaran budaya.
Melalui program seperti Youth Today, AIESEC in Unpad terus menegaskan perannya sebagai katalisator lahirnya pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Elfan Rizky Maulana