Betapa Menyebalkannya Jika Kamu Berteman dengan Teman Toxic

Halimatus Wahdaniyah
881 views
','

' ); } ?>

Banyak orang bilang kalau yang beracun itu kadang nggak keliatan bentuknya tapi membunuh kita secara perlahan. Hayo tebak, menurut kalian apa? Bukan sianida, kok, atau obat-obatan terlarang lainnya, karena di sini yang beracun bisa timbul akibat hubungan manusia itu sendiri. 

Eits, saya nggak mau bahas hubungan pacaran ya, Gaes. Tapi, hubungan beracun di lingkup pertemanan atau bahasa gaulnya, toxic friendship. Di mana dalam kondisi ini hubungan pertemanan kita dengan orang lain berjalan nggak sehat atau semestinya.

Ngomongin tentang hubungan beracun dengan teman, kadang buat saya jadi bertanya-tanya sendiri, kenapa, yah ? Kok ada pertemanan yang bikin salah satu pihaknya merasa nggak enak atau dirugikan?

Hingga akhirnya, saya mengalaminya sendiri dan tahu bahwa hubungan beracun ini memang menyulitkan bagi mereka yang mengalaminya. Bahkan, ketika dulu saya bertemu “teman toxic” ini, saya sadar melempar sapaan dengannya saja sudah membuat energi saya terkuras, terdengar agak lebay sih, ya, hehe. Tapi, dari situ saya jadi paham bahkan teman sendiri yang sudah lama bersama kita bisa menimbulkan hal beracun yang buat diri kita jadi nggak nyaman.

Untuk pertemanan kuliah karena lingkupnya pasti lebih luas dari SMA, kakak saya sempat menitipkan amanat untuk berhati-hati dalam mencari circle pertemanan. Kata kakak saya, teman di kampus itu banyak dan bentuknya lebih beragam, bahkan akan banyak bentuk teman yang nggak pernah kita temui sebelumnya. Contohnya aja nih ya, pasti bakal ada temen yang sifatnya bisa kita bilang sebelas duabelas lah kaya “mahluk halus” alias yang dateng kalo lagi ada butuhnya aja, pura-pura baiklah, eh pas kita lagi keadaan susah malah ditinggal. Kadang ada juga yang di luar sifatnya manis kaya gula Jawa, tapi pas di belakang kita, ternyata nggak semanis itu.

Terdengar sangat menjengkelkan ya, Gaes. Tapi tahu nggak sih, masih banyak mahasiswa yang mengalami hal ini, loh! Tahu-tahu kuliahnya udah berantakan aja. Yang bikin tambah sedih, nggak cuman kuliahnya yang berantakan, tapi hidupnya jadi ikutan ada masalah.

Kadang efeknya tuh gak main-main. Dari rasa malas kita yang bertambah buat kuliah, malas untuk ketemu orang-orang baru, dan parahnya bisa bikin kesehatan kita menurun drastis saking toxic friendship ini mempengaruhi kita. Kaget nggak sih liat efeknya?  Kayak nggak nyangka aja gitu, padahal teman kan salah satu support system kita biar jadi semangat kuliah, eh ini malah jadi beban.

Tapi, sebenarnya, saya pikir hal ini tuh memang bakal terjadi di hidup kita walaupun itu hanya sekali aja. Karena kenyataannya, toxic friendship ini bikin orang-orang jadi nggak sadar kalo mereka udah masuk di dalamnya. Padahal nih ya, ciri dari hubungan beracun ini sendiri biasanya udah keliatan jelas dari awal. Contohnya, pasti ada temen yang nggak pernah menghargai keberadaan kita, selalu menganggap kita sebagai saingannya, dan poin utamanya adalah setiap kita ada di sekitar mereka, energi yang kita punya biasanya cepat terkuras habis.

Tapi jangan khawatir, Gaes, meskipun pertemanan beracun ini sulit buat dihapus dari ruang lingkup hidup kamu, sebenarnya ada beberapa cara, kok, biar kita terhindar dari hal ini, dengerin baik-baik, ya! Yang pertama nih, dengan menyadari sejak awal adanya bibit racun yang timbul di tengah pertemanan, kita jadi lebih aware sama apa yang akan terjadi selanjutnya di lingkup pertemanan tersebut.

Misalnya nih ya, ketika kamu udah  sadar mereka “si orang toxic” memaksa kamu hanya untuk mengikuti apa yang mereka mau, sebaiknya dengan tegas kamu tolak permintaannya karena dengan terus mengiyakan hal itu, malah bikin orang-orang tersebut jadi keenakan dan semena-mena sama kita.

Yang kedua, tinggalin aja circle itu dan yakin sama diri sendiri kalo kita bakal ketemu sama orang yang lebih menghargai kehadiran kita. Ini pasti bakal sulit banget buat kamu apalagi hubungan beracun ini biasanya terjadi di circle pertemanan yang udah lama kita jalin, tapi percaya sama saya kalau kamu berhak dapetin pertemanan yang lebih dari itu. Nggak baik juga,  kan, kalo keseringan kumpul sama temennya “setan” wqwqwq~.Semoga kita nggak dipertemukan sama orang-orang atau lingkungan toxic kaya gitu, deh.

Subscribe
Notify of
guest

1 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Galuh

nice shoott brodiii >o< mood aku sebatas “temannya setan” 🙁

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran