Angels and Demons: Menyingkap Tabir Sebuah Organisasi Rahasia

860 views

Adakah di antara kalian yang menyukai kisah-kisah konspirasi? Jika iya, tentunya sudah tak asing dengan organisasi kontroversial bernama Illuminati. Tak elak, memang cerita-cerita konspirasi dari organisasi ‘rahasia yang tak lagi rahasia’ ini selalu menjadi topik yang menarik untuk dikulik. Mulai dari kaitannya dengan grup idola Korea Selatan, simbol pengabdi setan, bahkan konspirasi elit global lekat dengan organisasi satu ini. Nah, kemudian adakah sudut pandang lainnya dalam melihat organisasi yang konon kental dengan satanisme ini?

Beragam karya sastra termasuk novel mengangkat mystery-thriller untuk menggaet penikmatnya. Adegan pembunuhan, penyiksaan, teka-teki, dan rahasia menjadi kata kunci utama yang dapat menarik minat pembaca. Penulis asal Amerika Serikat—Dan Brown tak mau ketinggalan. Setelah sukses dengan novel pertamanya berjudul Benteng Digital, ia kembali menggarap sebuah novel terkenal dengan sebutan ‘Langdon Trilogy’.

Malaikat dan Iblis (dengan judul asli “Angels & Demons”) adalah sebuah novel best-seller besutan penulis ternama, Dan Brown. Novel ini pertama kali terbit di tahun 2000 dengan memperkenalkan seorang profesor simbologi, Robert Langdon sebagai tokoh utamanya. Novel ini menjadi menarik, mengetahui bahwa terdapat bahasan mengenai organisasi rahasia yang selama ini menjadi buah bibir masyarakat dunia. Ya, Illuminati. Saking suksesnya novel ini, bahkan rumah produksi sekelas Columbia Pictures berani mengangkatnya ke dalam film lebar. Novel ini berhasil membuat nama Dan Brown melambung lebih tinggi lagi.

Angels & Demons” dibuka dengan pengenalan latar dramatis kematian seorang pemimpin Gereja Katolik Roma. Sesuai dengan tradisi, perlu diadakannya Konklaf, ritual khas untuk memilih Paus yang baru. Di belahan dunia lain, ilmuwan CERN berhasil menciptakan antimateri yang lebih besar daripada yang telah diproduksi sebelumnya di dunia melalui proses penumbuk hadron raksasa. Teka-teki mulai muncul setelah hilangnya tabung partikel antimateri dari laboratorium CERN dan berkaitan dengan hilangnya keempat preferiti (empat kardinal potensial pengganti Sri Paus) di Roma. Untuk mengidentifikasi kasus ini, Gereja Katolik Roma secara khusus memanggil Robert Langdon, seorang profesor simbologi Harvard untuk turut bekerja sama memecahkan kedua kasus tersebut.

Dugaan keikutsertaan Illuminati terungkap ketika sebuah pesan video diunggah oleh seorang pria yang mengaku berasal dari organisasi rahasia tersebut. Ia mengancam akan membunuh keempat kardinal preferiti dan mengebom seluruh Vatikan menggunakan tabung antimateri yang ia curi. Aksi Langdon pun dimulai bersama seorang ilmuwan cantik CERN, Vittoria Vetra.

Sudut pandang tak biasa terhadap Illuminati

Teror seorang anggota Illuminati dimunculkan secara gamblang dan mengerikan dalam novel ini. Jika biasanya Illuminati dikenal dengan simbol-simbol seperti mata segitiga, burung hantu, pentagram, ataupun angka 666, dalam novel ini sangat jauh berbeda. Siapa sangka simbol-simbol Illuminati yang Dan Brown tunjukkan dalam “Angels and Demons” berkaitan dengan elemen-elemen kehidupan? Pembaca mungkin keheranan dan bertanya-tanya, “apakah benar ini berkaitan dengan Illuminati?”. Dalam novel tersebut disuguhkan adegan-adegan penyiksaan yang berkaitan dengan elemen seperti tanah, air, angin, dan api. Lebih jelas lagi, bahkan adegan penyiksaan tersebut secara eksplisit menggunakan keempat elemen tersebut sebagai alatnya. Jika Anda mulai penasaran, maka segeralah persiapkan waktu untuk membaca novel luar biasa ini setelah habis membaca keseluruhan artikel.

Selain menggamit keempat unsur tadi sebagai pengemasan Illuminati versi Dan Brown, penulis mistery-thriller ulung tersebut juga menyelipkan teka-teki. Yap, Illuminati adalah sebuah organisasi rahasia, maka tak menyenangkan rasanya bila tak menyisipkan satu atau dua buah teka-teki dalam penceritaannya. Mungkin kalian mulai bertanya-tanya, mengapa judul novel tersebut adalah “Angels and Demons”? Mengapa Dan Brown tidak berterus terang menyebut Illuminati dalam judulnya? Nah, disitulah letak seninya. Sosok malaikat dan iblis akan menjadi ikon yang paling banyak muncul dalam novel ini.

Menyisipkan sains dan agama, apakah novel ini mengisyaratkan sebuah konspirasi?

Ingatkah kalian tentang perseteruan antara Gereja Katolik dengan ilmu pengetahuan sejak dahulu? Para fanatik sains sampai sekarang memusuhi dan menganggap Gereja Katolik terlalu menciptakan batasan yang ketat tentang perkembangan ilmu pengetahuan, terutama sains. Sebaliknya pun dengan para simpatisan Gereja Katolik yang menganggap bahwa kehidupan ilmu pengetahuan tidak sejalan dengan kehidupan agama, bahwa hal tersebut membelot kepada Tuhan. Namun sebenarnya hal ini seringkali diperdebatkan. Pandangan masyarakat seringkali hanya tertuju pada kisah perdebatan antara Gereja Katolik dengan Galileo, sehingga sampai sekarang konflik antara Gereja dan ilmu pengetahuan telah dianggap sebagai rahasia umum.

Dan Brown membawa konflik tersebut menjadi menarik di dalam novel “Angels and Demons”. Secara tidak langsung sebenarnya ia ingin mengungkapkan bahwa agama dan ilmu pengetahuan akan selalu berjalan beriringan. Hal ini terbukti pada salah satu adegan di mana seorang Uskup Agung Basilika Santo Petrus mengizinkan Langdon memasuki kawasan Arsip Rahasia Vatikan untuk mengungkap teka-teki dengan bantuan ilmu pengetahuan. 

Penelitian mendalam Dan Brown membuat novel ini begitu luar biasa

Jika kalian adalah penggemar Dan Brown, pastilah mengetahui bahwa penulis handal itu seringkali menyisipkan nama tokoh-tokoh besar seperti Galileo Galilei, G.Bush, Albert Einstein, bahkan Leonardo Da Vinci. Hal tersebut memang didasari pemikiran-pemikiran fantastis Dan Brown terhadap hubungan ilmu pengetahuan dan agama. Tak dapat dipungkiri, pemikiran-pemikiran fantastis yang ia tuangkan adalah hasil riset data yang ia tekuni dalam waktu lama. Sampai di sini, bisakah kita mengapresiasi dahulu penulis legendaris tersebut?

Demi menghasilkan sebuah masterpiece, Dan Brown melakukan pengumpulan data tentang budaya, seni, arsitektur, sejarah, bahkan geografi. Tak heran jika kalian akan menemukan penggambaran detail mengenai latar yang terdapat dalam novel ini. Keseluruhannya dibalut dengan gaya penceritaan yang imajinatif, sehingga rasanya pembaca ikut berjalan-jalan menjelajah Vatikan. Sepanjang membaca, kita akan disuguhkan dengan fakta-fakta menarik bahkan mendapati visualisasi kota dalam benak.  Membaca novel ini tak hanya akan menjadi hiburan seharian penuh di Vatikan yang mendebarkan, namun juga pengalaman keilmuan serta pemikiran kritis akan terasah. Bahkan mungkin bisa jadi setelah membaca ini kita menjadi seorang ahli simbolog dan pemecah misteri ulung. Apapun itu, semoga novel ini bisa menjadi salah satu wishlist bacaan kalian untuk memperkaya khazanah pengetahuan atau menjadi penghibur di kala suntuk. Selamat membaca!

guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran