Telah dilaksanakan grand final Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya Sabtu, 13 September 2025 di aula PSBJ Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran. Acara ini dimulai pukul 13.00 WIB.
Dimulai dari sambutan project officer, sambutan ketua BEM, sambutan perwakilan dekan FIB, dan dilanjut dengan advokasi para delegasi Putra-Putri Padjadjaran Fakultas Ilmu Budaya 2025. Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh band Barat. Setelah penampilan band, para delegasi Putra-Putri FIB kembali menaiki panggung untuk mengundi nomor dan akan diberikan pertanyaan oleh juri.

Beberapa pertanyaan seperti bagaimana nanti saat mewakili Putra-Putri FIB yang akan maju ke Putra-Putri Padjadjaran. Kemudian, diumumkan para top empat atau yang akan maju ke babak final, Regina Alya dari Sastra Indonesia, M. Zaenul Sidqi dari Sastra Sunda, Stephanie Natalia K dari Sastra Inggris, Syifa Nuraini dari Sastra Perancis, Jose Maulana S dari Sastra Perancis, Marsya Melisa Gusti dari Sastra Jerman, M. Ilham Firmansyah dari Sastra Rusia, dan terakhir Syahrul Alam dari Sastra Arab.
Keira Mayer Haryanto dari Sastra Inggris 2023 yang terpilih menjadi Project Officer Putra-Putri FIB mengatakan bahwa tujuan adanya PPF selain sebagai acara tahunan, Keira melihat Gama FIB yang potensinya masih terpendam. Keira ingin mereka menjadi representasi Fakultas Ilmu Budaya untuk maju ke Putra-Putri Padjadjaran mewakili Fakultas Ilmu Budaya.
Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya 2025 ini mengusung tema yang diambil dari bahasa sanskerta Nava Darsana yang berarti pandangan atau inovasi baru. Keira tidak mau acara Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya hanya dianggap acara tahunan saja, tetapi ingin ada perubahan yang benar-benar ada sehingga tahun ini dibedakan dengan adanya apresiasi lebih ke para peserta sehingga ada 3rd runner up dan 2rd runner up karena pada tahun sebelumnya hanya ada top four dan 1st runner up.

“Persiapannya sangat singkat waktunya juga seringkali bentrok dan karena seringkali bentrok dengan acara yang lain Keira sempat merasa kesusahan untuk mencari sdmnya, persiapannya kurang lebih satu bulan dan banyak para staf yang tentunya sangat bekerja keras untuk berjalannya acara Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya ini,” lanjut Keira Mayer.
Keira juga berharap para peserta tidak hanya mengikuti Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya ini sebagai event saja, tetapi Keira benar-benar menginginkan para peserta juga mendapatkan ilmu dari masa karantina dan pembelajaran dari para winner tahun lalu.
Setelah beberapa rangkaian acara terlewati, sesi yang ditunggu oleh para delegasi dan hadirin pun tiba, yaitu pengumuman pemenang Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya 2025 sekaligus perwakilan yang akan maju ke Putra-Putri Padjadjaran nanti. Stephanie Natalia K dari Sastra Inggris menjadi winner Putri Fakultas Ilmu Budaya yang dibersamai oleh M. Zaenul Zidqi dari Sastra Sunda sebagai winner Putra Fakultas Ilmu Budaya.

Menurut Stephanie, hal yang mendorong ia untuk maju dan menjadi delegasi Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya selain karena ditawarkan, ia juga melihat bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan untuk memperkenalkan karakter Stephanie yang sebenarnya dan apa yang ia ingin lakukan nantinya untuk Fakultas Ilmu Budaya. Di lain sisi, hal yang mendorong Zaen untuk menjadi delegasi adalah keinginannya untuk menguji seberapa pede dirinya sendiri dalam public speaking dan juga bagaimana cara Zaen bisa memahami tentang isu-isu terkini.
Setelah rangkaian acara Putra Putri Fakultas Ilmu Budaya rampung, Stephanie merasa sangat lega karena tahapan yang panjang. Ia merasa bangga terhadap diri sendiri karena yang paling penting ia merasa bagaimana ini menjadi sebuah amanah baru dan juga tanggung jawab baru. Baik Stephanie dan Zaen berharap bisa membawa nama Fakultas Ilmu Budaya ke tingkat universitas dan bisa memberikan yang terbaik di Putra-Putri Padjadjaran nanti.
“Semoga bisa menjadi jembatan penghubung bagi temen-temen semua untuk advokasi ataupun keresahan yang mereka rasakan, saya berharap dengan adanya kita sebagai delegasi Putra-Putri Fakultas Ilmu Budaya dapat meneruskan advokasi dan kebutuhan mereka,” ucap Stephanie
“Berharap saya dan Stephanie bisa memberikan yang terbaik untuk FiB di tingkat Putra-Putri Padjadjaran dan semoga saya dan Stephanie terus bisa memberikan dampak yang baik untuk FIB serta saya Stephanie bisa terus menjalankan advokasi sampai nanti,” ucap Zaen.