Mengenal Bahasa dan Budaya Indonesia Melalui BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing)

Redaksi Pena Budaya
709 views
(Proses Belajar Mengajar BIPA Unpad) Foto: Dokumentasi Pribadi

(Proses Belajar Mengajar BIPA Unpad)
Foto: Dokumentasi Pribadi

Bulan Oktober adalah bulan bahasa Indonesia, ditandai dengan sumpah pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Terhitung sudah 88 tahun usia bahasa Indonesia di tahun 2016 ini. Akan tetapi bagaimana kondisi bahasa Indonesia saat ini, apakah bisa dikatakan berkembang atau tidak. Bahasa selayaknya makhluk hidup, ia lahir, tumbuh, dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Jika tidak dirawat dengan baik, ia akan mati. Seiring  bertambahnya penutur, bahasa Indonesia dapat dikatakan hidup dan berkembang karena masih banyak penutur yang menggunakannya. Bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang mengunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi masyarakat asing yang mempunyai kepentingan untuk berada di Indonesia pun belajar dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dengan masyarakat Indonesia disamping bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Tidak usah jauh-jauh kita melihat orang-orang asing di luar sana, cukup di Universitas Padjadjaran kita bisa melihat mahasiswa asing menggunakan bahasa Indonesia. Sering muncul pertanyaan bagaimana mereka bisa menggunakan bahasa Indonesia sedangkan mereka bukan orang Indonesia? Sama halnya dengan kita yang belajar bahasa asing melalui kursus bahasa asing yang kita pelajari, cara mereka belajar bahasa Indonesia pun salah satunya melalui kursus bahasa Indonesia. Lalu, adakah kursus bahasa Indonesia?

Kursus yang membuka program belajar bahasa Indonesia tersebar di banyak negara khususnya di Indonesia itu sendiri. Pusat Bahasa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad mengembangkan beberapa program akademik berupa kursus, salah satunya adalah kursus bahasa Indonesia untuk penutur asing yang diselenggarakan oleh Prodi Sastra Indonesia. Program ini disebut dengan program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Program yang dikoordinatori oleh Muhammad Adji bertempat di Pusat Bahasa Universitas Padjadjaran Dipatiukur Bandung. Kursus bahasa Indonesia ini dilaksanakan baik melalui program reguler maupun nonreguler.

“BIPA diselenggarakan dalam program reguler dan nonreguler. Program reguler diselenggarakan dalam empat semester secara berjenjang, yakni tingkat pemula atau dasar (kelas 1), tingkat lanjut (kelas 2), tingkat terampil (kelas 3), dan tingkat mahir (kelas 4). Di samping itu, lembaga memfasilitasi penyelenggaraan kursus bahasa  nonreguler, yakni kursus intensif dan privat. Untuk memfasilitasi program persiapan masuk perguruan tinggi bagi mahasiswa asing dibuka pula kursus BIPA kelas khusus, yakni BIPA persiapan masuk perguruan tinggi, seperti untuk memfasilitasi program Kemitraan Negara Berkembang (KNB).” Tutur Pak Adji.

Dalam program BIPA Unpad tidak sekadar diberikan pengajaran bahasa Indonesia saja, akan tetapi BIPA Unpad juga memberi pengenalan budaya Indonesia bagi mahasiswa asing. Salah satu program yang dilakukan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa asing adalah Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Pada saat kami menemui Pak Adji untuk mencari tahu bagaimana program BIPA dilaksanakan, kami bertemu dengan mahasiswa dari Korea, Tiongkok, Jepang, India, dan mahasiswa asing dari negara lainnya yang belajar bahasa Indonesia  melalui BIPA Unpad. Menurut tuturan dari Pak Adji usia mahasiswa yang belajar bahasa Indonesia di BIPA Unpad berkisar antara usia 19 sampai 60 tahun.

Masih berkaitan dengan BIPA, baru-baru ini BIPA membuka program sahabat BIPA. Program yang cukup unik ini merupakan program untuk mahasiswa Indonesia yang belum  mengenal BIPA. Sahabat BIPA ini berfungsi untuk mengenalkan BIPA bagi mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa sastra Indonesia bahwa di program studi Sastra Indonesia memiliki program kursus bahasa Indonesia bagi penutur asing. Selain berfungsi untuk mengenalkan BIPA bagi mahasiswa Indonesia, sahabat BIPA juga berfungsi untuk mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia di luar kelas bersama sahabat BIPA. Tentu keduanya mempunyai fungsi positif bagi kedua belah pihak.(Nj)

guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran