Hujan mulai turun saat jam di ponsel menunjukkan lewat dari pukul tiga sore. Payung-payung terbuka di kerumunan. Namun di Blue Stage, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran, pada Jumat, 10 Oktober 2025, Festival Budaya (Fesbud) resmi ditutup dalam suasana yang basah, meriah, sekaligus hangat, persis jenis perayaan yang membuat orang betah berdiri lebih lama dari biasanya.
Sejak pukul 14.00, panitia berjibaku dengan persiapan. Pukul 15.00, MC membuka acara dan mengundang hadirin mendekat ke depan panggung. Satu per satu sambutan berpindah tangan, dari Dekan, KABEM, Kepala Departemen Seni dan Kepala Departemen Olahraga, hingga Project Officer. Nama Akmal Abdullah Faqih terdengar jelas sebagai PO, berpasangan dengan Najma Athira Hanana selaku Vice Project Officer, dua nama yang selama berminggu-minggu menjadi poros koordinasi panitia dan peserta. Di sela gerimis yang konstan, sorak penonton menyambung kalimat-kalimat apresiasi itu, terasa bahwa yang dirayakan bukan hanya para juara, melainkan kegigihan banyak orang yang membuat Fesbud tahun ini berjalan.
Agenda demi agenda mengisi sore. Tarian Pangsad yang melentingkan energi pukul 15.45, sesi awarding gelombang pertama (15.55-16.10), jeda puisi (16.10-16.20) yang menenangkan riuh, awarding gelombang kedua (16.20-16.35), hingga penampilan solo vokal (16.35-16.45) sebelum pernyataan penutup. Ritme acara berjalan rapi, sementara hujan, seperti penonton yang tak mau pulang, terus bertahan, mengalun jadi latar.
Pengumuman pemenang menjadi inti penutupan. Dari ranah olahraga, beberapa hasil mencolok.
Futsal: Juara 1 Sastra Arab; Juara 2 Ilmu Sejarah; Juara 3 Sastra Sunda.
Basket: Kategori putra menempatkan Sastra Inggris (Juara 1), Sastra Jepang (Juara 2), Sastra Jerman (Juara 3); kategori putri diraih Sastra Indonesia (Juara 1), Ilmu Sejarah (Juara 2), Sastra Arab (Juara 3).
Badminton: Sastra Arab (Juara 1), Sastra Sunda*(Juara 2), Sastra Indonesia (Juara 3).
Climbing: Kategori Putra Juara 1 Fasya Salim (Sastra Rusia), Juara 2 Muhammad Abdul (Ilmu Sejarah), Juara 3 Rizky Aulia Guevara (Sastra Jerman). Kategori Putri Juara 1 Nisywa Puti Almita (Sastra Perancis), Juara 2 Elizabeth Ronauli Sinambela (Sastra Rusia), Juara 3 Fauziah Azizah (Sastra Arab).
Catur: Juara 1 Fauzan Abdurrahman Salim (Sastra Indonesia), Juara 2 Razzaqi Nurradhitya (Sastra Jerman), Juara 3 Doni Firdaus (Sastra Arab).
Di lini e-sports, nama-nama baru ikut mencuri perhatian.
FIFA: Juara 1 Mochamad Zahran Firdaus (Sastra Jepang), Juara 2 Eric Abdillah (Sastra Inggris), Juara 3 Viryu Abqori (Sastra Arab).
PUBG: Juara 1 Sastra Rusia, Juara 2 Sastra Arab, Juara 3 Ilmu Sejarah.
Mobile Legends: Juara 1 Sastra Jepang, Juara 2 Ilmu Sejarah, Juara 3 Sastra Inggris.
Bidang seni menghadirkan kombinasi karya dan performa yang memikat.
Fotografi: Juara 1 Achmad Fadhillah (Sastra Indonesia); Juara 2 Wildan Firmansyah (Sastra Sunda); Juara 3 Syahrul Alam (Sastra Arab).
Canvas Painting: Juara 1 Kania Nur Azkia (Sastra Inggris); Juara 2 Raika Nasywa Khalila (Sastra Jepang); Juara 3 Nayla Attira Jasmie (Sastra Perancis).
Solo Vocal: Juara 1 Nazla Sartika Aulia Abna (Sastra Jerman); Juara 2 Kaila Karina Sembiring (Sastra Rusia); Juara 3 Sarah Ardelia (Sastra Indonesia).
Cipta & Baca Puisi: Juara 1 Maria Olvalita Korain (Sastra Indonesia); Juara 2 Nurul Hafshah Gandari (Sastra Sunda); Juara 3 Muchammad Ziidan Amiirul Basyyari (Sastra Arab).
Kategori lomba band menghadirkan dentum paling gemuruh, SENJAKALA tampil menjadi Juara 1, disusul ESSENSIMO sebagai Juara 2, dan GEMASI Juara 3. Kategori ini tidak masuk perhitungan juara umum, tetapi tidak mengurangi gegap gempitanya sorak penonton yang bertahan meski hujan memahat udara.
Dari rekapitulasi poin yang diumumkan, Sastra Arab keluar sebagai Juara Umum Fesbud SENARA 2025 dengan total 23 poin (akumulasi dari cabang seni, olahraga, dan e-sports). Posisi kedua ditempati Sastra Indonesia dengan 22 poin, selisih tipis yang mencerminkan ketatnya kompetisi tahun ini. Di posisi tiga, Sastra Jepang dan Sastra Rusia sama-sama mengumpulkan 14 poin, disusul Sastra Inggris 13 poin, Ilmu Sejarah 12 poin, Sastra Sunda 11 poin, Sastra Jerman 11 poin, serta Sastra Perancis 6 poin.
Di penutup, Project Officer Akmal Abdullah Faqih dan Vice Project Officer Najma Athira Hanana menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, juri, peserta, dan penonton yang telah berpartisipasi dalam Festival Budaya Senara 2025. Sekitar pukul 16.50, closing statement menautkan titik pada satu bulan kerja yang panjang, namun riuh Blue Stage belum benar-benar luluh. Hujan pun akhirnya turun lebih halus bak menutup tirai. Di antara jejak becek dan panggung yang mulai dibereskan, Fesbud 2025 berpamitan.