Bogor, 26 Oktober 2025 — Gebyar Nusantara (GENUS) 2025 menutup seluruh rangkaian perayaannya dengan penuh kemeriahan dan makna. Mengusung tema “Lestari Hudaya, Harmoni Nusantara”, kegiatan ini menjadi momentum bagi mahasiswa IPB University untuk meneguhkan kembali nilai keberagaman, kebersamaan, serta kecintaan terhadap budaya Indonesia.
Ketua Pelaksana Gebyar Nusantara, Noel Sitanggang, menyampaikan bahwa kegiatan yang telah berlangsung sejak 13 September ini bukan sekadar festival budaya, tetapi wadah bagi mahasiswa untuk belajar merangkai harmoni dalam perbedaan. “Siapapun yang maju ke atas panggung adalah pemenang, karena kemenangan sejati adalah merajut harmoni dalam tradisi,” ujarnya dalam laporan penutupan.
Lebih dari 20 komunitas daerah (Omda) turut berpartisipasi aktif memeriahkan setiap agenda, mulai dari Pra-Event, Opening Ceremony, JAPAS Competition, Karnaval Budaya, hingga PAPI Day. Penampilan memukau dari Paguyuban Mahasiswa Bandung (PAMAUNG) dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang (IPMM) semakin menambah semarak malam puncak, dengan suguhan drama musikal dan tari bernuansa kearifan lokal yang menghidupkan semangat persatuan di tengah keragaman.
Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa BEM KM IPB, Muhammad Afif Fahreza, menegaskan bahwa Gebyar Nusantara bukan sekadar acara tahunan, tetapi langkah kecil yang melukis wajah Indonesia lewat karya dan kebersamaan. “Kebudayaan bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga masa depan yang kita bangun bersama,” ujarnya.
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, membuka sambutannya dengan pantun budaya dan berpesan agar mahasiswa terus menumbuhkan semangat berprestasi.
“Negara akan maju bila setiap warganya memiliki need of achievement yang tinggi. Reputasi lahir dari proses dan manfaat yang kita berikan bagi lingkungan sekitar,” tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekuatan yang menyatukan bangsa sebagaimana alam yang saling berjejaring menciptakan keseimbangan dan harmoni.
Kemeriahan acara juga dihadiri oleh sejumlah tamu kehormatan, di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor, serta perwakilan Wali Kota Bogor yang diwakilkan oleh Camat Bogor Barat, yang juga merupakan alumni IPB University. Kehadiran para pejabat daerah ini menjadi bentuk dukungan terhadap upaya mahasiswa dalam melestarikan kebudayaan nasional dan memperkuat kolaborasi antara kampus dengan pemerintah daerah.
Panggung malam puncak turut diramaikan oleh Parade Icon Costume yang menampilkan busana khas daerah dengan makna filosofis mendalam. IPMM Minang memperlihatkan keanggunan perempuan Minangkabau sebagai simbol marwah dan keabadian budaya, sementara Kemala Lampung menampilkan representasi kekuatan dan kebijaksanaan dalam menjaga alam serta harmoni kehidupan.
Puncak apresiasi Gebyar Nusantara menjadi momen yang paling ditunggu. IPMM sukses meraih gelar Juara Umum Gebyar Nusantara 2025, dengan torehan prestasi di berbagai kategori seperti Juara 1 Karnaval Budaya, Juara 1 Festival Budaya, dan Best National Costume. Disusul oleh KEMALA dan BALI yang juga menorehkan prestasi membanggakan di kategori kuliner dan stand kebudayaan. Dalam ajang Pemilihan PAPI (Putra-Putri Indonesia), Sumatera Barat berhasil meraih gelar Top 1 PAPI, diikuti oleh DKI Jakarta dan Riau.
Prosesi penutupan dilakukan secara simbolik oleh Rektor IPB University bersama jajaran pimpinan kampus, Presiden Mahasiswa, Ketua pelaksana, dan tamu undangan, ditandai dengan penayangan video perjalanan GENUS serta penancapan logo Gebyar Nusantara sebagai simbol keberlanjutan semangat budaya.
Gebyar Nusantara 2025 menegaskan bahwa pelestarian budaya bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan langkah awal menuju harmoni yang lestari. Semangat ini akan terus hidup di hati mahasiswa IPB—menyatu dalam karya, bersemi dalam persaudaraan, dan abadi dalam budaya Indonesia.
