Menghadapi perkembangan zaman tentunya akan ada banyak hal yang berubah dan kebudayaan baru yang berkembang di masyarakat. Teknologi pun terus diciptakan dan dikembangkan demi mempermudah kehidupan manusia serta dapat diakses kapanpun dan di manapun. Salah satunya yaitu teknologi dompet digital atau biasa dikenal sebagai e-wallet yang merupakan platform digital yang menyimpan uang non tunai (cashless). Sama halnya seperti kartu debit dan kartu kredit, e-wallet pun dapat digunakan untuk membayar, mengirim serta menyimpan uang di dalammya. Platform tersebut berbentuk aplikasi yang dapat diunduh di smartphone dengan akses internet.
Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran di Indonesia bersamaan dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah meluncurkan saluran distribusi umum instrumen pembayaran berbasis server, yaitu saluran pembayaran berdasarkan QUICK RESPONSE INDONESIA STANDARD (QRIS), pada 17 Agustus 2019 (HALLATU, 2024). QRIS ini merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang dapat digunakan bersamaan dengan aplikasi e-wallet. Beberapa aplikasi e-wallet yang terkenal di Indonesia diantaranya adalah Dana, OVO, Shopeepay serta GoPay. Keempat e-wallet tersebut sudah memiliki izin yang resmi dan berada dalam pengawasan Bank Indonesia serta Kominfo. Shopeepay merupakan bagian dari aplikasi belanja online, yaitu Shopee. Sedangkan GoPay merupakan bagian dari aplikasi kendaraan antar jemput online, yaitu Gojek.
Kemudahan Dalam Proses Transaksi Menggunakan E-Wallet dan Sistem Cashless
Jika melihat dari persepsi kemudahan, adanya platform e-wallet ini tentu akan sangat mempermudah masyarakat dalam hal transaksional. Masyarakat tidak harus membawa dompet fisik, cukup dengan mengantongi smartphone saja jika ingin bepergian. Kemudahan tersebut pastinya menjadi daya tarik yang membuat pengguna e-wallet semakin meningkat. Dapat kita lihat juga, saat ini hampir semua pedagang menggunakan sistem pembayaran cashless dengan server QRIS atau code QR, bahkan pedagang asongan dan kaki lima pun sudah mulai menggunakan sistem pembayaran ini. Hal tersebut lambat-laun merambat menjadi salah satu kebudayaan di masyarakat, yaitu budaya penggunaan dompet digital dan transaksi non tunai.
Cara menggunakan aplikasi e-wallet bisa terbilang cukup mudah. Pertama, pengguna mengunduh aplikasi e-wallet di Playstore ataupun Appstore, kemudian membuat akun terlebih dahulu. Setelah itu, pengguna hanya perlu mengisi saldo pada aplikasi e-wallet tersebut melalui sistem atau bank yang terpercaya. Setelah saldo terisi, pengguna dapat menggunakan e-wallet tersebut untuk kegiatan transaksional sehari-hari.
Manfaat E-Wallet Bagi Penggunanya
Manfaat dompet elektronik dapat diartikan sebagai keyakinan pengguna bahwa teknologi ini dapat meningkatkan performa kerja. Ada beberapa keuntungan menggunakan metode pembayaran elektronik, pertama yaitu memiliki sistem keamanan yang baik. Keamanan menjadi salah satu kekhawatiran utama dalam penggunaan e-wallet. Namun, banyak penyedia layanan e-wallet yang menawarkan berbagai fitur keamanan untuk melindungi data pengguna. Misalnya, autentikasi dua faktor, enkripsi data, dan penggunaan biometrik seperti sidik jari serta pengenalan wajah menjadi standar yang umum.
Kedua, meningkatkan inklusi keuangan. E-wallet dan sistem cashless juga dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya di negara berkembang. Dengan dompet elektronik, mereka dapat melakukan transaksi keuangan, menyimpan serta mengakses keuangan tanpa rekening bank. Di Indonesia misalnya, berbagai sistem e-wallet telah dikembangkan untuk menjangkau masyarakat yang sebelumnya terpinggirkan. Program ini tidak hanya memberikan akses mudah pada keuangan, namun juga memberikan pelatihan pengelolaan keuangan sehingga membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Tantangan dalam Penggunaan E-Wallet
Meskipun mempermudah proses transaksi serta memiliki banyak manfaat, penggunaan e-wallet dan sistem pembayaran cashless pastinya memiliki tantangan juga. Banyak orang masih merasa nyaman menggunakan uang tunai dan seolah skeptis terhadap teknologi baru. Beberapa kelompok, seperti lansia atau mereka yang tidak memiliki akses ke teknologi, mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan sistem cashless. Selain itu, kurangnya infrastruktur teknis menjadi kendala di beberapa daerah. Koneksi internet yang buruk dan terbatasnya akses ke perangkat seluler dapat menghalangi penggunaan dompet elektronik. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan penyedia layanan untuk meningkatkan infrastruktur serta memberikan arahan yang cukup untuk masyarakat tentang manfaat teknologi ini.
Penggunaan e-wallet juga menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi dan pengelolaan data. Transaksi digital dapat meninggalkan jejak yang dapat diakses oleh penyedia layanan. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana data tersebut dikelola dan seberapa besar kendali yang dimiliki pengguna atas informasi pribadi mereka. Aturan yang jelas untuk melindungi data pribadi itu penting. Pengguna harus dilindungi data pribadi mereka dari penyalahgunaan data oleh pihak ketiga dan berhak mengetahui bagaimana data mereka digunakan. Transparansi penyedia layanan juga penting untuk memastikan keamanan data pribadi pengguna saat menggunakan e-wallet.
Dampak terhadap Perekonomian
Peralihan transaksi ke sistem non-tunai tentunya memiliki dampak yang signifikan terhadap sistem perekonomian. Dengan meningkatnya transaksi digital, pemerintah menjadi lebih mudah dalam memantau aliran uang dan mengurangi perekonomian informal. Hal ini memiliki kontribusi pada pengumpulan pajak yang lebih baik dan meningkatkan pendapatan pemerintah. Selain itu, sistem keuangan non-tunai dapat mendorong inovasi baru dalam dunia usaha. Bisnis yang menggunakan teknologi pembayaran digital dapat lebih mudah beradaptasi dengan perubahan pasar dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Misalnya, banyak usaha kecil menggunakan e-wallet untuk menarik pelanggan dan memfasilitasi transaksi sehingga lebih mudah dilakukan.
Simpulan
Penggunaan e-wallet dan sistem pembayaran cashless membawa banyak manfaat dan tantangan bagi masyarakat modern. Kenyamanan, keamanan, dan potensi inklusi keuangan yang lebih besar hanyalah beberapa dari sekian banyak manfaat yang ditawarkan. Adanya aplikasi e-wallet ini mampu mempermudah proses transaksi karena bersifat fleksibel, dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Namun, untuk memanfaatkan teknologi ini secara optimal, aspek seperti cara menggunakan, perlindungan data, dan infrastruktur harus lebih diperhatikan dan terus dikembangkan serta diperbarui agar tetap mampu mengikuti perkembangan pasar dan mempermudah akses bagi target pasar.Dengan pendekatan yang tepat, e-wallet dan sistem pembayaran cashless dapat menciptakan ekosistem keuangan yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan. Kita sebagai individu juga harus beradaptasi dengan perubahan tersebut dan menggunakan teknologi dengan bijak dan aman. Sistem pembayaran cashless telah membawa banyak perubahan pada cara kita bertransaksi.
Sumber:
HALLATU, B. T. (2024). MAKNA DAN PERGESERAN UANG PADA PENGGUNA QUICK RESPONSE INDONESIAN STANDARD (QRIS) DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN. Repositori Unhas, 2. https://doi.org/https://repository.unhas.ac.id/id/eprint/42927/1/E031201052_skripsi_13-08-2024%20bab%20I-II.pdf