‘Sudah Jangan Ke Jatinangor’, Lagu Kebangsaan Kita Semua

Nada Afifah Ramadhanti
8344 views

Siapa sih yang tidak kenal dengan salah satu lagu bertemakan Jatinangor ini? Pasti sebagian besar penduduknya baik yang warlok maupun perantau alias para mahasiswa sudah tidak asing lagi. Namun, apakah lagu ini memang dibuat untuk mengenang wilayah Jatinangor?

Lagu yang berjudul Sudah Jangan ke Jatinangor adalah salah satu single yang dibawakan oleh The Panasdalam Bank, sebuah band yang berasal dari kota Bandung. Konon, band tersebut dibentuk oleh seorang novelis dari Bandung bernama Pidi Baiq bersama kawan-kawannya. Lagu ini bertemakan cinta yang dikemas dengan sangat ringan sehingga menarik untuk didengarkan.

Pada mulanya lagu ini hanya berjudul Jatinangor yang dirilis pada tahun 2014. Lalu, pada tahun 2019 lagu ini menjadi soundtrack film Koboy Kampus garapan Pidi Baiq yang berkolaborasi dengan salah satu penyanyi folk Jason Ranti, yang membuat lagu ini kian populer, terutama bagi para mahasiswa yang berkuliah di Jatinangor.

Jika kita telusuri, makna di dalam lagu ini cukup dalam dan agaknya mengenaskan. Menceritakan seorang mahasiswa ITB yang jatuh cinta kepada seorang mahasiswi Unpad, lalu ia memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya. Sayangnya, pernyataannya ditolak karena si mahasiswi Unpad sudah memiliki kekasih lain. Kisah tersebut dapat digambaran dari penggalan lirik, “Sudah jangan ke Jatinangor, ia sudah ada yang punya.” Kemudian pada penggalan lirik lainnya, “In Harmonia Progressio” meggambarkan ITB yang merupakan motto kampus tersebut yang memiliki arti Kemajuan dalam Keselarasan.

Judul sekaligus lirik “Sudah jangan ke Jatinangor” yang dinyanyikan oleh Jason Ranti ini seolah memerintahkan si mahasiswa ITB juga para insan lainnya yang punya nasib serupa agar lekas move on dari si doi. Berjuang mendapatkan hatinya telah gugur, sekarang berjuanglah untuk move on karena “Perempuan tak cuman dia, ada tiga miliar dua puluh satu.”

Alih-alih terdengar mellow, lagu ini justru terdegar sangat sederhana dan santai ditambah dengan adanya alunan gitar yang disertai dengan harmonika. Sehingga para pendengar dapat menikmati setiap lirik lagu yang disampaikan, terlebih bagi orang-orang yang punya kesan dan kenangan di daerah Jatinangor itu sendiri.

Sebagai salah satu mahasiswa yang mengenyam pendidika di daerah Jatinangor, lagu ini sukses membuat saya rindu entah pada Jatinangor, kampus tercinta, rutinitas sebelum adanya Covid 19 apalagi pada doi. Meskipun Jatinangor hanyalah sebuah kecamatan kecil di pinggiran kabupaten Sumedang, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa daerah tersebut memberikan banyak kenangan bagi para perantaunya. Semoga musibah ini lekas berlalu agar kita bisa kembali ke Jatinangor, mengejar cita-cita kalo bisa mengejar sang pujaan hati juga, hehe.

Editor : Irna Rahmawati
Ilustrator : NRAW

guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran