Ketika Budaya Sunda Bersemi dengan Monolog

Redaksi Pena Budaya
887 views

Penampilan tari dari PAMASS dalam penutupan acara Pasanggiri Monolog Basa Sunda (PMBS) VI di PSBJ, Jumat (25/10). Foto oleh: Fahmadina Aisyah

Setelah empat hari melakukan serangkaian acara perlombaan, Pasanggiri Monolog Basa Sunda (PMBS) VI akhirnya sampai pada hari penutupan pada Jumat (25/10). Acara tahunan tersebut kembali menghadirkan peserta dari sejumlah sekolah menengah dan perguruan tinggi yang ada di wilayah Jawa Barat dan Banten untuk mengikuti perlombaan monolog ke-6 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Sunda Unpad (PAMASS) mulai dari tanggal 22 hingga 25 Oktober 2019.

Sejak pagi hari acara diisi oleh penampilan monolog tingkat perguruan tinggi dilanjutkan dengan pengumuman pemenang tiap kategori pada siang harinya. Tidak ketinggalan grup tari dari PAMASS juga memeriahkan rangkaian penutupan. Tahun ini, ada sebanyak 15 perguruan tinggi dan sekitar 35 sekolah menengah yang mendaftar sebagai peserta perlombaan, hal ini merupakan peningkatan besar dari jumlah peserta pada PMBS tahun sebelumnya.

Pasanggiri Monolog Basa Sunda VI mengangkat tema Dina Budaya Urang Napak, Tina Budaya Urang Ngapak, sejalan dengan visi PAMASS untuk melestarikan budaya Sunda khususnya bahasa Sunda lewat seni monolog sebagai salah satu khazanah budaya.

Terdapat delapan kategori pemenang di tingkat SMA/sederajat yaitu aktor terbaik yang dimenangkan oleh Dwi Nanda Perwira  dari SMAN 1 Majalaya sebagai juara pertama, aktris terbaik dimenangkan oleh Canda Syakila dari SMAN 6 Garut, Aktor Kameumeut: Lugina dari SMAN 1 Cisarua, Aktris Kameumeut oleh Almira Fidella dari SMA Daarut Tauhid Boarding School, Sutradara Terbaik dari SMAN 1 Majalaya, Artistik Terbaik dari SMAN 6 Garut, Pemusik Terbaik dari SMAN 1 Majalaya. Juara Umum PMBS tahun ini berhasil disabet oleh SMAN 1 Majalalaya.

Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi terdapat enam kategori pemenang yakni Patandang Terbaik yang dimenangkan oleh Jaenal Mubarok dari Universitas Kebangsaan sebagai juara pertama, kemudian kategori Sutradara Terbaik yang juga dimenangkan oleh Universitas Kebangsaan, Artistik Terbaik dimenangkan Universitas Winaya Mukti, Pemusik Terbaik oleh UPI independen, kategori Naskah Wanoja dimenangkan oleh “Lakon” dari Rita Puspita, dan ketegori Naskah Jajaka dimenangkan oleh “Kembang Gadung” oleh Rita Puspita.

Persiapan acara selama kurang lebih enam bulan ini membawa kebanggaan tersendiri bagi panitia PMBS. Deli Kurnia Maulidin selaku wakil ketua pelaksana mengaku puas dengan keberhasilan acara PMBS tahun ini, ia pun berharap agar PMBS ke depannya dapat bertahan dan menjadi lebih baik lagi. “Saya juga berharap acara PMBS membawa ketertarikan bukan hanya untuk masyarakat Sunda namun juga untuk masyarakat suku lain,” tutupnya.

Reporter         : Fahmadina Aisyah

Editor              : Fikry Ainul Bachtiar

guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran