GO ENTERPRENEUR: SEMINAR TIGA PENGUSAHA BRAND TERKENAL

Redaksi Pena Budaya
641 views
Empat pengusaha sedang menyampaikan materi dalam Seminar Go Entrepreneur (Foto: Rizal)

Empat pengusaha sedang menyampaikan materi dalam Seminar Go Entrepreneur (Foto: Rizal)

Jatinangor, Sabtu 21 Mei 2016 – BEM Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran berhasil menggelar seminar kewirausahaan yang diberi nama GO ENTERPRENEUR. Seminar yang bertujuan untuk sharing tentang cara mengelola usaha yang benar bagi para pengusaha muda itu bertempat di Gedung Aula Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Seminar tersebut menghadirkan pengusaha yang brand-nya sudah terkenal, diantaranya adalah Arifin Windarman (owner distro Unkl347), M. Nurul Huda dan Anggia Bonyta (pasangan suami istri yang juga owner Warung Kopi Imah Babaturan), dan Yeremia (owner Brocode Barbershop). Ketiga pengusaha tersebut memiliki bidang yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi para peserta.

GO ENTERPRENEUR merupakan kegiatan pertama dari rangkaian acara CREAPSY WEEK Fakultas Psikologi. CREAPSY WEEK adalah pekan kreativitas yang meliputi berbagai kegiatan, seperti TOEFL Preparation Class, cerdas cermat, debat, 5k Colouring Run, dan final acara tersebut akan diadakan pensi. CREAPSY WEEK juga memiliki tujuaan untuk meningkatkan mental dari mahasiswa, yang didukung dengan tagline “I Care for Mental Heart” dengan tema yang sama..

GO ENTERPRENEUR berhasil membuat para peserta antusias dengan bahasan pertama tentang pengalaman para pembicara sejak awal mencoba usaha sampai bisnis mereka telah mengalami kemajuan. Warung Kopi Imah Babaturan yang dimotori oleh pasangan suami istri M. Nurul Hudha dan Anggia Bonyta, misalnya, telah beberapa kali mengalami trial-error karena acapkali switch business, berganti haluan bisnis dari bidang ke bidang yang lainnya. Hal ini juga disebabkan oleh Nurul yang tertarik dengan banyak hal sehingga sering berganti-ganti usaha. Di sinilah peran Anggia, sebagai partner bisnis suaminya sendiri yang juga memiliki peran sebagai penasihat.

Lain cerita dengan Warung Kopi Imah Babaturan, usaha clothing yang dimiliki oleh Arifin Windarman bukanlah sesuatu yang disengaja. Arifin sendiri mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja masuk ke dunia bisnis. Kala itu, sekitar tahun 1996, merk-merk pakaian mahal sehingga Arifin dan teman-temannya yang merupakan anak-anak desain mencoba untuk membuat desain pakaian sendiri. Ketika mereka pakai ke kampus, banyak teman-teman penasaran dan bertanya-tanya dari mana mereka mendapat pakaian-pakaian itu. Dari situlah Arifin dan kawan-kawannya memulai bisnis clothing kecil-kecilan. Masa emas pertama usahanya ini adalah pada tahun 1998. Ketika krisis moneter membawa banyak kerugian bagi banyak pihak, lain halnya dengan Unkl347 yang justru kecipratan untung. Pasalnya, harga pakaian merk-merk asing meningkat tajam sehingga masyarakat pada masa itu beralih ke produk lokal.

Yeremia yang membuka usaha barbershop punya cerita yang berbeda pula. Berawal dari himpitan ekonomi, ia mencoba mencari cara untuk mengatasinya. Yeremia bekerja sama dengan temannya untuk membuka suatu usaha di Jatinangor. Melihat bisnis barbershop yang masih jarang di Jatinangor pada masa itu membuat Yeremia mulai merintis usaha tersebut.

Selain membicarakan hambatan-hambatan dalam menjalankan usaha, pembicara juga memberikan tips dalam menjalankan usahanya. Dimulai dari Nurul Huda yang mengaatakan bahwa ada baiknya sebuah usaha mengalami banyak percobaan terlebih dahulu, percobaan tersebut menjadi cara agar kita percaya diri dalam memilih suatu usaha. Istrinya, Anggia menambahkan bahwa momentum mulainya sebuah usaha itu penting. Banyak para pengusaha yang masih ragu dan takut untuk mulai membuka usahanya padahal segala persiapan sudah matang. “Jangan takut dulu, mulai aja, nekat dan hajar aja. Mending nyesel udah nyoba daripada nyesel karena belum pernah nyoba,” katanya. Arifin juga memiliki pandangan yang sama terkait hal tersebut, bahwa menurutnya ada tiga hal yang pantang dilakukan oleh seorang entrepreneur, yakni perfeksionis, fear, dan worry.

Salah satu hal yang menarik perbincangan adalah pemilik Warung Kopi Imah Babaturan yang merupakan pasangan suami istri. Hal tersebut patut dicontoh agar terjalinnya komunikasi yang rapi antara kedua pasangan. Acara tersebut semakin meriah dengan hadirnya homeband yang menjadi pedingin suasana, didukung moderator yang sudah mumpuni menjalankan tugasnya. Acara ditutup dengan penampilan Grup Angklung dari Mahasiswa Psikologi. Grup yang akan mengadakan konser internal dalam waktu dekat ini membawakan lagu “Firework” milik Katy Perry.

“Semoga animo yang sudah ada dapat dirunkan oleh angkatan berikutnya. Selain itu, mental para mahasiswa dapat ditingkatkan”, begitulah harapan Fajar Dimas selaku ketua panitia CREEPSY WEEK 2016. (NA/AR)

guest

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Lainnya

Inspirasi Budaya Padjadjaran